Diera software sekarang ini, pemutar video sudah dilengkapi dengan fitur yang bisa mengambil screenshot dari file video yang sedang diputar. Beberapa software yang sudah menyediakan fitur ini yaitu VLC dan Video (Totem). Kalau sedang memakai Windows, pemutar video pilihan saya adalah SMPlayer. SMPlayer bisa mengambil rangkaian gambar scene video dalam satu klik saja. Sedangkan VLC dan Video tidak bisa. Tidak tahu kenapa fitur SMPlayer mengambil rangkaian gambar scene video tidak bisa di laptop Ubuntu saya.
Tapi kalian yang punya masalah yang sama dengan saya tidak usah khawatir. Ada cara lain kok. Kita masih bisa melakukannya dengan memakai Ffmpeg via terminal. Pastikan dulu file videonya berada di directory Home dan beri nama yang lebih sederhana biar lebih gampang penulisan perintahnya. Sekarang buka terminal dan ketik perintah seperti dibawah ini:
Dari konten blog saya, teman – teman bisa menebak kalau backgroound saya dibidang 3d modelling, lebih tepatnya 3d modeling arsitektur. Tapi selama setahun belakangan ini, saya tertarik belajar koding (web design), walaupun baru sampai pada html & css. Itupun belajarnya banyak bolos hehehe. Jadi bisa dikatakan saya ini #CodeNewbie.
Untuk bisa koding, web designer dan programmer butuh sebuah text editor. Kalau di Ubuntu text editor yang sudah terinstall secara default adalah gEdit, atau kamu bisa pakai Sublime Text yang gampang didownload. Tapi dipostingan kali ini saya akan menunjukkan bagaimana menginstall 2 text editor yang lagi populer saat ini, Atom dan Visual Studio Code Editor di OS Ubuntu 16.04 32bit. Continue reading Cara Install Atom & Visual Studio Code Editor di Ubuntu 16.04 32bit→
Seperti yang saya bilang di postingan sebelumnya, sudah beberapa bulan saya tidak menulis artikel baru. Nah minggu lalu saya akhirnya punya materi tulisan dan ingin membuat draftnya dulu di wordpress. Karena sudah lama tidak akses fitur “add post”, kaget dong waktu lihat ternyata compose editornya sudah berubah menjadi block editor. Banyak pengguna wordpress, termasuk saya, yang tidak suka dengan perubahan yang cukup ribet ini.
Desain block editor ini membebaskan pengguna menambahkan dan memindahkan block dibagian mana saja di postingan kamu. Jadi rada – rada sensitif gitu deh. Waktu pertama kali coba saya sering kali secara nggak sengaja ke-drag block, terus bingung ada pindah kemana itu konten. Oh iya. terus fitur – fitur yang biasanya mudah ditemukan di menu bar, kini pindah dalam bentuk drop-down menu. Jadi secara visual sebenarnya nggak praktis.
Mungkin kita hanya butuh penyesuaian kali ya. Tapi sebagai blogger saya maunya text editornya dibuat sederhana dan gampang dipakai aja sih. Nah, buat kalian yang pengin kembali ke classic editor-nya wordpress jangan khawatir, ada solusinya hehehe. Kita bisa pakai plugin yang namanya Classic Editor. Saya sih berharap wordpress bisa beri pengguna opsi ditext editornya ya. Continue reading Merubah Block Editor WordPress Menjadi Classic Editor→
