Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akhirnya bisa merebut satu gelar juara untuk Indonesia di ajang Perancis Terbuka 2014. Dibabak final Owi dan Butet, panggilan akrab pasangan ini mengalahkan pasangan suami istri asal Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock, dengan 2 set langsung 21-9, 21-16.
Pasangan juara dunia 2013 ini sedikit mudah mengalahkan lawannya di set pertama dengan skor 21-9. Memasuki game ke dua, Chris/Gabby terlihat sudah menemukan permainan mereka sehingga sempat memimpin 4-7. Lewat pengalaman dan ketenangan, Owi/Butet berhasil merebut poin satu demi satu, sehinnga menyalip perolehan poin Chris/Gabby 8-7.
“Permainan Chris/Gabrielle sudah mulai berkembang di game kedua. Pertandingan ini menjadi pembelajaran buat kami. Walaupun kami ketinggalan, tetapi kami tetap tenang dan tidak terburu-buru, fokus satu demi satu poin akhirnya kami bisa mengejar dan mengimbangi permainan,” jelas Tontowi.
Tontowi/Liliyana berhasil melangkah ke babak final ajang Prancis Terbuka 2014, yang diselenggarakan di Paris, Prancis. Di final mereka akan berhadapan dengan unggulan keempat asal Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock yang di semifinal berhasil mengandaskan perlawanan pasangan Denmark, Pieler Kolding/Kamilla Ruyter Juhl dengan rubber set 21-17 19-21 21-19.
Tontowi/Liliyana maju ke babak final setelah mengalahkan musuh bebuyutan mereka, Xu Chen/Ma Jin dengan 2 set langsung 21-17 21-16. Dalam waktu 43 menit, pasangan Indonesia berhasil membalas kekalahan mereka di Denmark Terbuka minggu lalu. Sudah 10 kali total pertemuan kedua pasangan ini, yang skor pertemuannya masih dipegang oleh Xu/Ma yaitu 10-7. Continue reading Tontowi/Liliyana Menghadapi Chris Adcock/Gabrielle Adcock di Final Prancis Terbuka 2014.→
Dari kompleks renang Munhak Stadium, Incheon, Korea Selatan, satu rekor dunia berhasil terpecahkan di nomor 50 meter gaya kupu, dengan catatan waktu 39,44 detik. Yang lebih membanggakan, rekor dunia tersebut dipecahkan oleh perenang Indonesia, Mulyana di ajang Paragames 2014. Rekor dunia sebelumnya dipegang oleh perenang asal Slovakia, Darko Duric saat berlaga di Paralympic London, Inggris, 2012.
Cabang bulutangkis kembali membuat kejutan dengan menyumbangkan 4 medali emas, melebihi target 2 medali emas di Asian Paragames 2014, yang diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan.
Masing-masing 4 medali emas tersebut disumbangkan lewat tunggal putra kelompok SL4, tunggal putra kelompok SL3, ganda campuran kelompok SL3.4/SU5, dan ganda putra kelompok Sl3-4.
Fredy Setiawan yang turun di nomor tunggal putra kelompok SL4 mengalahkan Tarun (India) dengan dua game langsung 22/20,21-16. Tunggal putra lainnya, Ukun Rukaendi yang bertanding di kelompok SL3, juga berhasil mengandaskan perlawanan pemain India lainnya, Manoi Sarkar dengan dua set langsung 21-14, 21-15. Continue reading Bulutangkis Menyumbangkan 4 Medali Emas di Asian Paragames 2014.→
