Setelah belajar efek fluorescent dengan scene tanpa dinding, sekarang kita akan mencoba membuat objek yang juga memiliki efek neon tapi berada dalam suatu ruangan. Pasti banyak diantara yang membaca artikel ini menganggap metodenya sama. Tapi sebenarnya tidak. Untuk tutorial blender 3d kali ini kita akan belajar ke tingkat advance, tapi tidak sulit untuk diikuti.
Saya akan tetap memakai objek yang sama dari tutorial sebelumnya, yaitu sebuah teks dan sphere. Untuk objek planenya karena tidak akan terpakai maka saya hapus.
Untuk penggantinya, saya buat sebuah objek cube, yang bisa diibaratkan sebuah ruangan interior, lalu kedua objek yang sudah ada saya letakkan di tengah – tengah cube. Jika ingin melihat dalam mode wireframe, tekan saja tobol Z di keyboard.
Seleksi cube, masuk ke mode edit, dan di mesh display ( shortcut N ) aktifkan Face Normal. Kamu akan melihat ada 6 garis biru yang arahnya menghadap keluar dari objek cube. Jika kamu ingin menempatkan kamera di dalam cube dan menggunakan blender 2.78, saya rasa kamu tidak akan mengalami masalah ketika merendernya. Tapi jika kamu memutuskan kamera berada di luar ruangan kamu harus menggunakan flip direction tool (shading/uvs) yang berada di tool shelf ( shortcut T ).
Bekerja Dengan Node Editor di Blender 3D:
Jika kamera berada di luar objek cube dan garis biru sudah berubah arah ke dalam cube dan kamu berusaha untuk merender scene, maka hasil render akan gelap. Nah, kali ini pengetahuan kita akan naik kelas dikit dalam membuat material baru. Setelah kamu membuat material baru, click ikon shader nodes.
Kemudian rubah viewport 3D menjadi node editor. Di node material klik tombol New lalu default putih material akan muncul. Berikutnya tambahkan parameter geometry dengan perintah Add —> Input —> Geometry. Hubungkan node dari front/back ke node alpha. Untuk lebih detailsnya lihat saja gambar di bawah ini:
Kembali ke slot material aktifkan surface dan transparency = z transparency.
Untuk sentuhan akhir, kamu bisa mengatur jarak/dimensi cahaya objek neon di dalam ruangan dengan mengaktifkan Falloff dan merubah nilai strength misalnya menjadi 1. Silahkan lihat perbedaan 2 type hasil render di bawah ini:
Maaf ya, kalau tutorialnya tidak terlalu step by step. Saya berharap biarpun singkat tapi bisa sedikit menambah pengetahuan bagi yang sedang membaca postingan ini. Sekalian punya kesempatan untuk bermain – main dengan software gratis ini, bukan?. Kalau punya pertanyaan, silahkan komentar di bawah. Mudah – mudahan saya punya jawabannya 🙂